Tuhan, Ada Apa dengan Dia?

Tuhan, aku sudah lama mengenalnya. Aku sudah lama berteman akrab dengannya. Aku tahu dia, sisi luar bahkan sisi dalamnya. Tapi sepertinya sekarang dia mulai berubah, atau mungkin akunya saja yang ternyata belum benar-benar mengenalnya.

Dia yang kukenal dulu ialah dia yang ceria. Setiap harinya selalu dihiasi dengan tawa dan candaan. Guyonannya menciptakan warna baru di lingkungan sekitarnya sehingga menjadi lebih hidup. Tanpanya sepi menggerogoti hati. Tapi sekarang...tawanya tidak begitu jelas kudengar. Apa telingaku saja yang sudah mulai tidak mehiraukannya atau mungkin selama ini keceriannya malah untuk menutupi segala kegelisahannya?

Tuhan, ada apa dengan dia? Selama ini dia yang penuh mimpi tapi sekarang seakan lupa akan mimpi-mimpinya. Kemana dia yang dulu? Dia yang dijuluki manusia berjuta angan. Tidak peduli seberapa mustahil mimpi itu, seberapa banyak orang yang melihat mimpi itu dengan sebelah mata, tapi ia tidak pernah berhenti untuk selalu optimis. Semangatnya kenapa seakan pudar, ikut hilang bagai langit yang mulai mendung pertanda akan hujan. 

Aku rindu sosoknya yang dulu.

Naik dan Turun Gunung Pilatus dengan Total Waktu 13 Jam

Sejak SMA aku suka "pergi ke alam". Entah itu pergi ke gunung, goa atau hanya sekadar menginap di hutan. Tergabung dalam ekskul ...